Peribahasa Indonesia sudah sering digunakan oleh masyarakat. Keanekaragaman adat-istiadat, budaya, dan bahasa di negara Indonesia berpengaruh pada perbendaharaan kalimat, yaitu Peribahasa Indonesia. Berikut ini saya akan memberikan beberapa Peribahasa Indonesia beserta arti atau maknanya.
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.
Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.
Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.
Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.
Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.
Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.
Air tenang menghanyutkan.
Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.
Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.
Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.
Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.
Bagaikan burung di dalam sangkar.
Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.
Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.
Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Seiya sekata dalam semua keadaan.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.
Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.
Jauh di mata dekat di hati
Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.
Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.
reski17
May 14, 2010 @ 17:49:50
Good : )
MFN
Sep 20, 2010 @ 12:22:38
Bagus lah….
Tapi Copy Paste bukan yah???
ramlannarie
Feb 09, 2011 @ 09:00:51
itu copas cz itu adalah peribahasa yang ada sejak dulu
Mbah BEDJO Candi
Mar 10, 2011 @ 04:09:11
SIIIIPP. Biar orang bilang KOPAS tapi bisa membantu yang membutuhkan.
aRn
Jan 20, 2012 @ 16:43:05
Ini peribahasa yang boleh dimiliki dan disebarkan oleh siapapun, malah justru harus disebarkan supaya orang dapat mengambil hikmah darinya.
Dinda
Mar 01, 2012 @ 12:40:37
thanx’s , aku jadi dapet bahan buat tugas aku .. Hehe
🙂
Icha
Jul 25, 2012 @ 12:40:09
Pribahasa itu paling aku senangie
klau ada yg suka pribahasa sms aku dan klau ngga tau pribahasa sms aku atau tlpn aku
no 085750131414
charis
Jul 26, 2012 @ 12:16:10
kok gk ad tntg pendidikan
Kasjaya
Oct 29, 2012 @ 15:08:44
Kejarlah burung hingga dapat,walau pun kita tidak punya sayap
Kejarlah mimpi walaupun kita anak tidak mampu
kostig
Mar 18, 2014 @ 11:24:54
gimana sih nih katanya pribahasa nya lengkap tpi gk lengkap